Webinar Nasional Manajemen Strategi Pendidikan Agama Islam — Membangun Institusi Pendidikan yang Adaptif dan Berdaya Saing di Era Modern

Pekanbaru, 14 Oktober 2025 — Program Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Sultan Syarif Kasim Riau sukses menyelenggarakan webinar nasional bertajuk “Manajemen Strategi Pendidikan Agama Islam: Membangun Institusi Pendidikan yang Adaptif dan Berdaya Saing di Era Modern.” Kegiatan ilmiah ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah, terdiri atas dosen, peneliti, mahasiswa, serta praktisi pendidikan Islam dari berbagai daerah seperti Siak, dan dari luar provinsi Riau yaitu dari Batam (Kepri), Bandung dan Palu. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam, Dr. Djeprin E. Hulawa, M.Ag., CIIQA mewakili Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Helmiati, M.Ag.

Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Djeprin E. Hulawa, M.Ag., CIIQA menyampaikan bahwa pendidikan agama Islam harus mampu bertransformasi menjadi sistem yang relevan dengan kebutuhan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai spiritual dan moral dan menekankan pentingnya inovasi dan manajemen strategis dalam menghadapi tantangan global di dunia pendidikan Islam. Menurut beliau, lembaga pendidikan Islam di era modern dituntut tidak hanya menghasilkan lulusan yang berakhlak, tetapi juga memiliki daya saing dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan dinamika sosial global. Hal ini menjadi dasar penting bagi pengembangan strategi manajemen pendidikan Islam yang berbasis kualitas, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.

Kegiatan webinar ini menghadirkan satu narasumber utama, yaitu Prof. Dr. H. Badrudin, M.Ag., CIIQA., CEAM, yang menyampaikan materi berjudul “Manajemen Strategi Pendidikan Agama Islam: Urgensi, Tantangan, dan Peluang di Era Modern.” Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa dunia pendidikan Islam saat ini dihadapkan pada tantangan besar berupa transformasi digital, perubahan paradigma belajar, serta kompetisi global antar lembaga pendidikan. Namun, di balik tantangan tersebut tersimpan peluang besar untuk memperkuat eksistensi pendidikan Islam melalui penguatan tata kelola, peningkatan kompetensi pendidik, serta penerapan teknologi yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.

Lebih lanjut, Prof. Badrudin menyoroti bahwa ancaman terhadap keberlanjutan institusi pendidikan Islam dapat muncul jika lembaga tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Stagnasi inovasi, kurangnya integrasi antara ilmu agama dan sains modern, serta lemahnya manajemen strategis dapat menghambat daya saing lembaga pendidikan. Oleh karena itu, menurut beliau, manajemen pendidikan Islam harus menempatkan maqashid al-syariah sebagai dasar dalam penyusunan strategi agar kebijakan pendidikan tidak hanya efektif secara administratif, tetapi juga membawa kemaslahatan bagi umat dan bangsa.

Webinar yang berlangsung selama tiga jam ini dipandu dengan interaktif oleh moderator Dr. Djeprin E. Hulawa, M.Ag., CIIQA, dan diakhiri dengan sesi diskusi yang hangat antara peserta dan narasumber. Dalam penutupan acara, moderator menggarisbawahi bahwa strategi pendidikan Islam yang adaptif dan berdaya saing harus dibangun di atas fondasi nilai-nilai spiritual, integritas akademik, serta kemampuan inovatif. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh akademisi dan praktisi pendidikan Islam untuk terus berinovasi dan memperkuat peran pendidikan Islam dalam membangun peradaban bangsa yang unggul dan berkarakter.

Leave a Reply